Hari Ahad (02/10), Sekertaris Umum Pimpinan Cabang Muhammadiyah
(PCM) Piyungan, dan Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Piyungan, Bapak Muchtar
Rosyidi telah berpulang ke Rahmatullah. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya
di RS Islam Kalasan setelah menjalani oprasi pada bagian kepalanya. Kejadian
tersebut tidak diduga dan tidak disangka, seperti Firman Allah SWT “Setiap
yang bernyawa pasti akan mati”.
Suasana para peserta takziah |
Almarhum meninggalkan 1 orang Istri dan 2 orang anak yang masih
bersekolah. Beliau meninggal dikarenakan kecelakaan. Dari data yang dihimpun
oleh redaksi, mulai dari sanak saudara maupun tetangga kronologi kejadian
tersebut terjadi pada hari jum’at (30/09) pagi saat beliau berangkat ke
sekolah/kantor. Kronologi kejadiannya kurang lebih seperti ini : saat sedang
berangkat sekolah melewati perempatan Wanujoyo, saat sudah membelok ke arah
barat, tiba-tiba dari arah selatan melaju motor dengan kecepatan tinggi dan
menabrak almarhum. Beliau langsung dilarikan ke RS Islam Kalasan. “Yang nabrak
seorang pelajar “bocah”, dan kondisinya sehat, tidak ada luka yang berarti”,
kata Bang Roni yang merupakan keluarga dekat almarhum.
Jenazah sedang dido'akan sebelum diberangkatkan |
Redaksi datang ke rumah duka sekitar pukul 11.00, ternyata jenazah
belum sampai di rumah duka dan masih berada di rumah sakit. Terlihat sudah
terdapat persiapan kedatangan jenazah, dan persiapan untuk para takziah seperti
kursi, tenda yang sudah tertata. Jenazah tiba di rumah duka, desa Daraman,
sekitar pukul 12.30 WIB. Beberapa sanak saudara, kerabat , tetangga, dan para
takziah lainnya sudah mulai berdatangan. Rencana pemakaman pada pukul 16.00 WIB.
Jenazah dimasukkan ke ambulance untuk dibawa ke peristirahatan terakhir |
Ba’da sholat Ashar, acara dimulai dengan dibuka oleh MC, sementara
para takziah sudah mulai memadati lokasi. Bapak Drs. H. Ramli selaku ustad dan
yang diaturi oleh keluarga menyampaikan tausiah dan do’a. Dalam tausiah
singkatnya ia menyampaikan bahwa setiap yang bernyawa itu pasti akan mati.
“Saat kejadian kecelakaan itu almarhum sedang dalam perjalanan menuju
sekolah/kantor, dalam hadis dan tafsir yang saya pelajari, barang siapa yang
yang mati dalam keadaan demikian Insya Allah meninggalnya dalam keadaan
syahid,” tambah beliau disusul suara para takziah yang mengamini. Kemudian
ditutup dengan do’a yang diamini oleh seluruh takziah sambil berdiri. Suasana
begitu khidmat disaksikan langit yang tertutup mendung sejak pagi.
Para takziah mulai membubarkan diri untuk pulang ke rumah masing-masing |
Jenazah kemudian dimasukkan ke dalam mobil ambulan yang memang
telah disiapkan untuk dibawa ke persinggahan terakhirnya, kuburan. Para takziah
mengikuti dari belakang seraya membubarkan diri. Jumlah takziah yang banyak
membuat personel KOKAM bekerja ekstra untuk mengatur jalannya lalu lintas.
Semua berlangsung lancar tanpa kendala yang berarti.
Para personel KOKAM yang sedang mengatur jalannya lalu-lintas |
Kami segenap keluarga besar Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM) Kecamatan Piyungan, mengucapkan bela sungkawa yang
sedalam-dalamnya atas kepergian beliau. Semoga amal ibadah sewaktu beliau masih
hidup , diterima oleh Allah SWT, dan diberikan tempat terbaik di sisiNya.
Kepada keluarga, kerabat, sanak saudara yang ditinggalkan semoga diberi
kesabaran, keikhlasan dan kekuatan . Kita semua percaya bahwa saat itu pasti
akan datang kepada kami, tinggal menunggu giliran. Maka persiapkan dengan
sebaik-baiknya sebelum semuanya datang. (hsby)
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Sebuah Sajak sederhana untuk beliau dan kita calon (Alm)
Next?
Sajak-sajak pelan mengalir lembut
Mendadak membuncah
Sang Kholik sudah menitahkan
Waktu duga dan tidak diduga
Tabir pembuka kejadian
Selaksa anak panah
Meluncur cepat
Tepat sasaran !
Mendung menutup langit
Seakan tidak rela
Angin semilir terasa syahdu
Sang juang dan gigih
Telah berpulang
Kapan kami menyusul?
Sekarang, lusa, esok,
Entah. . . .
End!
Monday, Okt 03, 2011.
12:12 AM
Munggur
0 komentar:
Posting Komentar